1. Perkembangan
filsafat ilmu pada zaman modern salah satunya adalah rekayasa genetik berupa
teknologi cloning. Uraikan pendapat saudara mengenai tekonologi cloning dilihat
dari sudut moral, etika, dan norma bangsa Indonesia !
Jawaban
: Belakangan ini teknologi dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan
manusia berkembang demikian pesat salah satunya adalah teknologi cloning.
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan baru di bidang bioteknologi akan membuka
peluang lebar bagi peneliti untuk menemukan cara baru lagi untuk memecahkan
masalah-masalah yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena
manfaat cloning yang sangat besar dalam menunjang kehidupan manusia, disamping
efek negatif yang ditimbulkannya. Teknologi kloning diharapkan dapat memberi
manfaat kepada manusia. Menurut pendapat saya, saya setuju jika di lihat dari
moral dan etika karena dengan cloning pada hewan dan tumbuhan kita bisa
mendapatkan bibit unggul dan meningkatkan produktivitasnya, mencari obat alami
bagi banyak penyakit manusia terutama penyakit-penyakit kronis guna
menggantikan obat obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap
kesehatan manusia, dan untuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin,
interferon, vaksin, terapi gen dan diagnosis penyakit genetik serta bisa . Akan
tetapi, jika cloning dilakukan pada manusia saya sangat tidak setuju karena
dalam agama Islam, teknologi cloning pada manusia ini di haramkan dan di
tentang karena sangat menyalahi norma,
moral dan etika.
Sumber
:
2. Uraikan
dengan ringkas mengapa mahasiswa PAP UNESA wajib mengikuti mata kuliah filsafat
ilmu !
Jawaban
: Karena dengan mempelajari filsafat ilmu mahasiswa PAP UNESA bisa mencari suatu kebenaran
baik dalam logika ( kebenaran berfikir ), etika ( berperilaku ), maupun
metafisika ( hakikat keaslian ). Selain itu juga agar bisa terlatih berpikir rasional,
kritis, analitis serta logis, dan kita juga bisa memecahkan setiap permasalahan
yang serius mulai dari persoalan dari dalam diri sendiri maupun orang lain. Di
samping itu mahasiswa juga bisa menalar dengan jelas, membedakan argumen yang baik
maupun buruk, dan melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas.
Sumber :